2019/12/15

Merdeka Belajar dan Belajar Merdeka

Merdeka Belajar dan Belajar Merdeka


Merdeka Belajar saya artikan sebagai belajar hal yang saya sukai,hal yang saya inginkan. Dan saya pastikan saya akan bisa menguasainya. Belajar merdeka membuka diri kita supaya out of the box, menggunakan style kita masing masing untuk menyelami hal hal baru yang akan kita pelajari.


Beruntung sy bertemu dengan institut ibu profesional yang memiliki tools untuk membantu saya menemukan passion yang saya sukai, dan menemukan gaya belajar yang saya inginkan. Setelah bertapa beberapa hari mencoba,mempraktekan,menimbang dan menentukan. Terpilihlah beberapa aktivitas yang membuat kadar bahagia saya meningkat tajam. Berikut pemaparan nya

1. Mengajar

Basic Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta membuat kecintaan saya terhadap mengajar semakin besar.dulu saat sekolah sering kali teman,tetangga,meminta ssaya membantu mengajarkan PR. Kuliah juga saya lakoni sembari mengajar les. Sampai setelah lulus kuliah dan berumah tangga, kegiatan les tak pernah sepi. Saat sakit pun, saya merasa mengajar adalah obat bagi tubuh.rasa sakit hilang seakan sehat bugar kembali. Walaupun untuk mengajarkan anak perlu trik khusus, mengingat rentang fokusnya yang baru berkisar 5 menitan. Disini gaya belajar juga disesuaikan dengan gaya mengajar

2. Perencanaan

Menurut suami, saya ini paling ribet. Apalagi urusan mau bepergian, jauh hari sudah sy persiapkan . Suka banget merancang sesuatu. Kelemahan saya terletak pada actionnya. Seringkali zonk, karena mood yang naik turun, maupun manajemen waktu yang masih amburadul. Dalam merencanakan kegiatan, atau merancang modul belajar anak,masih kurang disiplin. Apalagi kalau ternyata yang terjadi diluar rencana alias gagal. Murungnya berhari hari.

3. Menata

Saya bisa betah berjam jam menata mainan anak,menata ruang keluarga,menata baju, menata tanaman dll. Sebel banget kalau tatanannya diacak acak dan tidak rapi lagi. Maka menata wajib menjadi agenda rutin. Disini saya dibantu metode gemar rapi milik mba Khoirun Nikmah. Nah ,untuk menata dan mengelola sampah saya mengadaptasi hijrah nol sampah dari mba Efy Familiyah. Kebetulan beliau kerap berkunjung ke kebumen. Beruntung dapat langsung berguru dan bertatap muka dengan pakarnya

4. Menulis

Saya tipe yang kurang suka berada di depan umum. Sukanya dibelakang layar. Betah berlama lama menyendiri,ngomong sendiri di depan cermin, memikirkan hal dengan mendetail, bahkan sering saya merasa ada dua orang di kepala saya yang sedang saling bercakap cakap atau mendebatkan sesuatu. Setelah saya menuliskan isi kepala saya, saya merasa lebih plong dan keributan di otak saya berkurang. 

5. Menyanyi

Untuk satu hal yang ini, dulu saat remaja sering bgt nyanyi sambil belajar , mencuci, dll. Walaupun setelah punya anak, kegiatan ini berkurang frekuensi nya. Tapi bernyanyi tetap bisa membuat sy bahagia, saya siasati saya beralih genre lagu dari pop ke sholawat. Alhamdulillah, sholawatan bersama si kecil bener bener asik. Anak sy ternyata suka menyanyi shalawat, dialah yang pertama membetulkan apabila saya salah nada dalam melantunkan shalawat.


No comments: