2021/08/17

DEEP DIVE PROBLEM STATEMENT

Menyelami masalah bersama tim adalah fokus kita pada pekan ketiga ini. 
Dibuatlah wa grup Project Media Pembelajaran yang beranggotakan : 
1. Sanni Merdekawati (Member IP Mahasiswa Bun Sal) sebagai leader dan content creator 
2. Nur Sulistyani (Non member IP, Guru Seni Budaya) selaku pegiat seni dan content creator 
3. Rahma (Member IP Mahasiswa Bun Pro) selaku content creator dan founder rumah belajar 
4. Nurina Happy (Dosen Universitas PGRI) Bertindak sebagai tim ahli, evaluator produk 
5. Uki Rahmawati (SEAMEO QITEP South East Asean Mathematics Education Organization Quality Improvement of Teachers and Education Personnel Organisasi Internation yang tidak diragukan lagi selalu improve kemampuan Pendidik dr penjuru dunia sehingga terciptalah guru yang inovatif dan kreatif bagi kemajuan Pendidikan dunia) bertindak sebagai tim ahli,evaluator Produk 
6. Daniel Andi Nugroho (ahli Desain Grafis Corel Draw) 
7. Banjar Ratno Walgito (Supporting sistem Finansial dan Dukungan Moril) suami sendiri 😍 
8. Kartika Putri Zafira (uji coba ketahanan produk) kalau produk bisa tahan dan awet sama anak ini, maka ketahanannya tidak diragukan lagi.

Tidak menutup kemungkinan seiring berjalannya waktu maka tim ini dapat bertumbuh karena memerlukan kelengkapan di berbagai sisi. Diskusi Deep dive problem statement menggunakan Starbusting yang memadukan konsep pertanyaan 5w 1h dari pemaparan Bunda Septi dan diisi oleh anggota tim sebagai berikut :
   

Tahap selanjutnya menyelami masalah dan mengumpulkan beragam informasi dari sumber valid, bahwa ternyata problem statement kita merupakan akar masalah dunia. Artinya kita merupakan salah satu solutor dalam menjawab kebutuhan Indonesia dalam bidang pendidikan. 
Perhatikan poin 4 pada Sustainable Development Goals Indonesia 2030 
(Sumber : https://www.sdg2030indonesia.org/page/12-tujuan-empat)
















  1. Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan primer dan sekunder yang gratis, setara dan berkualitas, yang mengarah pada hasil belajar yang relevan dan efektif
  2. Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan laki-laki mendapat akses terhadap pengembangan masa kanak-kanak secara dini yang berkualitas, juga pengasuhan dan pendidikan pra-dasar agar mereka siap untuk masuk ke pendidikan dasar
  3. Pada tahun 2030, memastikan akses yang setara bagi semua perempuan dan lakilaki terhadap pendidikan tinggi, teknis dan kejuruan yang berkualitas dan terjangkau, termasuk universitas
  4. Pada tahun 2030, secara substansial meningkatkan jumlah remaja dan orang dewasa yang memiliki keahlian yang relevan, termasuk keahlian teknis dan kejuruan, untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan wirausaha
  5. Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan dan memastikan akses yang setara terhadap semua tingkatan pendidikan dan training kejuruan bagi mereka yang rentan, termasuk yang memiliki disabilitas, masyarakat adat dan anak-anak yang berada dalam situasi rentan
  6. Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua remaja dan sejumlah orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, mencapai kemampuan baca-tulis dan kemampuan berhitung
  7. Pada tahun 2030, memastikan bahwa mereka yang belajar mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, termasuk antara lain, melalui pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang berkelanjutan, HAM, kesetaraan gender, mendukung budaya perdamaian dan anti kekerasan, kependudukan global dan apresiasi terhadap keberagaman budaya dan kontribusi budaya kepada pembangunan berkelanjutan
  • Membangun dan meningkatkan mutu fasilitas pendidikan yang sensitif terhadap gender, anak dan disabilitas dan menyediakan lingkungan belajar yang aman, tanpa kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua
  • Pada 2020, secara substansial memperbanyak jumlah beasiswa yang tersedia untuk negara-negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang, negara berkemabng kepulauan kecil dan negara-negara Afrika, untuk masuk ke pendidikan tinggi, termasuk pelatihan kejuruan dan teknologi informasi dan komunikasi, teknik, program teknik dan sains, di negara-negara maju dan negara berkembang lainnya
  • Pada tahun 2030, secara substansial meningkatkan penyediaan guru-guru yang berkualitas, termasuk melalui kerjasama internasional untuk pelatihan guru di negaranegara berkembang, khususnya negara kurang berkembang dan negara berkembang kepulauan kecil

Menilik SDG's dari organisasi pendidikan Dunia Unesco (https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000259784)
" ensure inclusive and equitable quality education and promote lifelong learning opportunities for all” by 2030. Ternyata problem statement kita merupakah salah satu masalah yang dihadapi dunia.
 


So, we are a change maker moms. Keep our spirit, our hearth to love children, and their education. sehingga tercipta lingkungan belajar yang nyaman dan berkelanjutan. bertumbuh dan berkembang. saling menyempurnakan dan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi sesama 


#materiketiga 
#menyelamimasalah 
#bundasalihah 
#darirumahuntukdunia 
#hexagoncity 
#institutibuprofesional 
#semestaberkaryauntukindonesia 
#ibuprofesionaluntukindonesia

No comments: